Perempuan (Q. S. Shihab)

Posted by Andi on Thursday, November 03, 2016 with No comments
Buku Perempuan



Buku perempuan karya Quraish Shihab merupakan buku yang sangat bagus dibaca tidak hanya untuk perempuan saja, tetapi juga laki-laki. Sudah sewajarnya perempuan membaca ini untuk mengetahui hakikat seorang perempuan, dan alangkah baiknya bagi laki-laki membaca ini agar tahu bagaimana menghormati perempuan. Buku ini tersusun atas 23 BAB yang didalamnya menjelaskan tentang sejarah perempuan, bias perempuan, hakikat perempuan, tentang rumah tangga, tentang karir dan sebagainya.

Seperti biasa Quraish Shihab mampu memberikan banyak perspektif dalam memandang Perempuan. Beliau memberikan gambaran-gambaran melalui ulama-ulama terdahulu.

Terdapat beberapa bagian dari buku ini yang menjadi favorit saya. Diantaranya Quraish Shihab menjelaskan ;
  1. Cinta seharusnya melahirkan dorongan positif seperti keberanian, kedermawanan, pengorbanan dan sebagainya (Hal. 104),
  2. Cinta tidak seharusnya keluar dari tuntutan agama dan moral, yang menjadikannya mudah dan murah. Cinta bukanlah gejolak sesaat yang segera berlalu. (Hal. 105)
  3. Quraish menjelaskan bahwa sakinah disusun oleh huruf-huruf Sin, Kaf, Nun yang berarti ketenangan, sebagaimana huruf-huruf yang menyusun maskan atau rumah tempat kita berlindung dan mencari ketenangan. Sedangkan Mawaddah adalah rasa kelapangan dari dalam diri kita dalam menerima seseorang, meskipun ada kecenderungan orang yang kita cintai adalah orang dekat dengan keburukan. Bahkan Mawaddah juga berarti kerelaan didalam diri kita untuk menampung atau berkorban demi orang yang kita kasihi, dan melalui itulah muncul rahmat dalam suatu pernikahan. (Hal. 152-176)
  4. Dengan Bijak Quraish menyampaikan pendapat pakar psikologi Helen Deutsch yang dikutip Zakaria Ibrahim bahwa perempuan memiliki kecenderungan masokhisme yaitu merasakan kenikmatan dari hasil menyakiti diri sendiri, dan kecenderungan narsisme yaitu rasa kagum terhadap diri sendiri. Yang dimana masokhisme ini biasanya tidak dijumpai didalam diri laki-laki. Dengan kata lain perempuan rela menyakiti dirinya sendiri, dan berkorban untuk sesuatu yang mereka anggap lebih besar. Hal ini secara filosofis dapat kita pahami dari fungsi reproduksi perempuan ketika mengalami menstruasi, melahirkan, menyusui, mendidik anak dan lain-lain yang seringkali dilalui dengan rasa sakit atau derita, tapi juga dengan rasa kenikmatan. Secara sederhana kita harus mengakui bahwa perempuan memiliki kesabaran dalam memikul derita lebih berat dari segala penderitaan yang dipikulnya. Inilah yang membuat kita sadar bahwa Tuhan menciptakan Perempuan untuk mengembang tugas yang sangat berat terutama dalam membentuk karaker anak. (Hal. 270-272)
  5. Bahwa dorongan “rasa keibuan” adalah dorongan yang lebih besar daripada apapun bahkan dari rasa haus, lapar, kebutuhan seksual, dan rasa ingin tahu. Bahkan dengan sangat ekstrim digambarkan jika seorang istri membunuh ibunya (secara materil dan imateril) karena rasa cintanya terhadap suami, tidak jarang seorang ibu membunuh suaminya karena cintanya terhadap anak. (Hal. 272)
5 bagian inilah yang menjadi favorit saya. Banyak bagian-bagian lain yang sama bagus dengan bagian yang saya tampilkan. Namun alangkah baiknya jika tidak terlalu banyak bagian buku ini yang saya bocorkan. Dengan begitu harapan saya teman-teman yang membaca review singkat ini tertarik untuk membeli buku yang sangat istimewa ini.
Categories: