Building Social Business : Wajah Baru Kapitalisme Memberikan Rasa Kemanusiaan Terhadap Kebutuhan Terpenting
Posted by
Andi
on
Friday, February 07, 2014
with
No comments
Muhammad Yunus |
Muhammad Yunus adalah ekonom asal Bangladesh yang meraih Nobel pada kategori kedamaian tahun 2006 yang lalu. Pencapaian tersebut berawal dari perhatiannya terhadap kemiskinan yang teradi di Bangladesh, sehingga Muhammad Yunus melakukan studi lapangan untuk melihat keadaan ekonomi di suatu desa yang bernama Jobra.
Disana, Muhammad Yunus menyaksikan kemiskinan, dan ketimpangan sosial bahkan eksploitasi gender. Salah satu profesi yang menarik perhatian Muhammad Yunus adalah seorang ibu-ibu pengrajin keranjang bambu yang berhutang sebesar 7 sen dollar kepada rentenir untuk memperoleh bahan baku, hingga kemudian Ia menemukan bahwa 42 orang-orang di desa tersebut telah terjebak dalam kemiskinan karena hutang sebesar 27 dollar dan mereka harus mengembalikan 10% dari hutang tersebut setiap minggu. Padahal, bagi Muhammad Yunus, potensi mereka akan begitu besar jika mereka diberikan peluang yang lebih besar dan baik dengan membebaskannya dari hutang. Sehingga dengan seketika Muhammad Yunus melunasi semua hutang mereka.
Atas dasar itu Muhammad Yunus memelopori kegiatan kredit mikro kepada golongan miskin, karena sistem Bank di Bangladesh (saya yakin dinegara manapun) tidak memberikan keberpihakan terhadap kaum miskin. Mereka disana tidak mempunyai jaminan untuk pinjaman. Kredit mikro yang ia buat tidak memerlukan jaminan sama sekali.
Kemudian, usahanya berkembang hingga menjadi lembaga keuangan bernama Grameen Bank. Pinjaman yang diberikan tidak hanya ditujukan kepada orang-orang miskin, tetapi juga kepada pencuri. Kontraeksptektasi, dengan pemikiran orang pada umumnya, pencuri-pencuri tersebut menggunakan uang pinjaman untuk menjadi sales pintu ke pintu, menjual makanan, mainan, peralatan rumah tangga dll. Saat ini Grameen Bank telah meminjamkan uang ke lebih 100.000 pencuri dan membantu 18.000 diantaranya keluar dari jalan nista tersebut.
Sekarang Grameen Bank tidak hanya menjadi Bank skala Nasional yang membantu orang miskin di Bangladesh, tetapi sudah merangkul orang-orang di Brooklyn, New York, Omaha, Nebraska, dan San fransisco. Tidak hanya itu, banyak konsep-konsep serupa yang telah dipengaruhi oleh pemikiran beliau diseluruh dunia.
Karya beliau menggetarkan dunia. Beliau membangun bisnis sosial dan memberikan wajah baru terhadap kapitalisme sebagai media untuk melayani manusia dengan sifat yang memanusiakan bagi mereka yang paling membutuhkan.
Categories:
Review Buku
0 komentar :
Post a Comment