Review : Building Social Business: The New Kind of Capitalism That Serves Humanity's Most Pressing Needs
Posted by
Andi
on
Monday, June 17, 2013
with
No comments
![]() |
Muhammad Yunus |
Dia adalah ekonom asal Bangladesh yang meraih Nobel pada kategori kedamaian tahun 2006 yang lalu.
Bakti pertama beliau terhadap Bangladesh awalnya karena studi lapangan untuk melihat keadaan ekonomi suatu desa bernama Jobra. Disana hatinya terenyuh ketika mendapati masih saja terdapat orang (ibu-ibu) yang berhutang sebesar 7 sen dollar kepada lintah darat untuk membuat keranjang, hingga kemudiandalam pencariannya ia menemukan bahwa orang-orang di desa tersebut ( 42 orang) meminjam uang hanya sebesar 27 dollar dan mereka harus mengembalikan 10% dari hutang tersebut setiap minggu. Hatinya pilu karena hal tersebut, atas dasar itu ia mempelopori kegiatan kredit mikro kepada golongan miskin, karena sistem Bank di Bangladesh (saya yakin dinegara manapun) tidak memberikan keberpihakan terhadap kaum miskin. Mereka disana tidak mempunyai jaminan untuk pinjaman. Kredit mikro yang ia buat tidak memerlukan jaminan sama sekali.
Kemudian, usahanya berkembang hingga menjadi lembaga keuangan bernama Grameen Bank. Pinjaman yang diberikan tidak hanya ditujukan kepada orang-orang miskin, tetapi juga kepada pencuri. Bank Grameen bahkan meminjamkan uang kepada pencuri. Mereka menggunakan hutang tersebut untuk membangun bisnis yang berkenaan dengan menjual berbagai barang—mainan, kebutuhan rumah tangga, bahan makanan—dari pintu ke pintu. Berlawanan dari ekspektasi banyak orang, seperti ide tersebut pencuri-pencuri itu mendorong diri mereka bekerja sebagai sales daripada hidup bergantung dari belas kasih. Sekarang Grameen Bank meminjamkan kepada lebih dari 100.000 pencuri. Selama empat tahun sejak program ini diluncurkan, lebih dari 18.000 telah berhenti mencuri. Kebanyakan dari pencuri tersebut sekarang berada dalam pinjaman kedua dan ketiga mereka.
Bank Grameen juga mendorong peminjam untuk menyekolahkan anak-anak mereka, menawarkan pinjaman yang sesuai kepada mereka untuk menuntun mereka ke pendidikan yang lebih tinggi. Lebih dari 50.000 siswa sekarang mengejar pelajaran mereka di sekolah kedokteran, sekolah keteknikan, dan universitas yang dibiayai oleh Bank Grameen.
Dengan mmendorong orang-orang muda untuk berjanji bahwa mereka tidak akan pernah memasuki job market untuk melamar pekerjaan dari siapapun. Mereka harus menjadi pemberi kerja, bukan pencari kerja. Grameen Bank menjelaskan kepada mereka, “Ibumu memiliki bank pribadi yang besar, Grameen Bank. Anda telah mempunyai uang yang cukup untuk membiayai perusahaan yang ingin Anda angkat, jadi mengapa membuang-buang bekerja untuk seseorang? Sebaliknya jadilah bos, dan tidak menjadi pegawai.” Bank Grameen adalah suatu bisnis yang mendorong entrepreneurship dan kemandirian diantara orang-orang Bangladesh-tidak bergantung.
Sekarang Grameen Bank tidak hanya menjadi Bank skala Nasional yang membantu orang miskin di Bangladesh, tetapi sudah merangkul orang-orang di Brooklyn, New York, Omaha, Nebraska, dan San Fransisco.
Siapakah beliau yang menciptakan ini....
Dia adalah Muhammad Yunus
Karya beliau menggetarkan dunia. Beliau mambangun bisnis sosial yang memberikan wajah baru terhadap kapitalisme dan melayani manusia dengan kemanusiaan terhadap yang paling membutuhkan.
Categories:
Review Buku
0 komentar :
Post a Comment